Followers

Translate

Tuesday, January 16, 2018

Totalitas manajemen SDM

TOTALITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 

Manajemen SDM bukan komponen yang berdiri sendiri di lingkungan sebuah industri atau perusahaan. Manajernen SDM pada dasarnya menapakan penunjang bagi komponen utama sebuah perusahaan berupa Strategi Bisnis perusahaan/industri, baik Strategi Jangka Panjang, Jangka Sedang maupun Jangka Pendek. Strategi Bisnis Jangka Panjang sebagai acuan utama Strategi Manajemen SDM pada dasarnya memuat komponen-komponen sebagai berikut:

1. Rumusan tilsafat perusahaan.
     Komponen ini berisi nilai-nilai atau nonna-norma yang menjadi pegangan utama bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Norma-norma itu memberikan gambaran tentang dasar dari eksistensi perusahaan.

2. Rumusan tentang identitas, tujuan dan sarana perusahaan. 
     Komponen ini memuat tentang identitas berupa penegasan dari misi yang dijalankan perusahaan. Penegasan itu secara kongkrit akan menggambarkan bidang bisnis utama yang dipilih dan ditekuni perusahaan. Selanjutnya dari ketegasan dan kejelasan itu, perlu dirumuskan tujuan utama bisnis yang akan dijelajahi, yang harus dijabarkan pula menjadi sasaran-sasaran yang dikaitkan dengan interval waktu untuk mencapainya. Dengan demikian akan terlihat volume dan beban kerja, yang akan mempermudah dalam menyusun struktur organisasi perusahaan berupa unit-unit kerja (divisi atau departemen dan lainnya yang sejenis), baik secara vertikal maupun horizontal.

3. Evaluasi kekuatan dan kelemahan. 
     Komponen ini memuat hasil evaluasi mengenai kekuatan yang dimiliki dalam mensukseskan bisnis perusahaan, sekaligus juga mengenai kelemahan atau keterbatasan yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

4. Merumuskan desain pembidangan dan pembagian kerja. 
     Komponen ini berisi penetapan unit kerja-unit kerja sehingga dihasilkan struktur organisasi, yang jelas volume dan beban kerja yang harus dilaksanakannya. Demikian juga jelas hubungannya satu_ dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran dan mewujudkan misi organisasi.

5. Pengembangan strategi. 
     Komponen ini berisi tentang cara mencapai tujuan secara bertahap dan cara menilai/mengukur tingkat pencapaiannya, tidak saja secara kuantitatif, tetapi juga kecepatannya dalam arti tingkat ketepatannya dilihat dari segi waktu.

6. Penjabaran program. 
     Komponen ini memuat tentang program setiap unit kerja (divisi atau departemen dan yang sejenis), dan cara menilai/mengukur tingkat efektivitas pelaksanaannya.

     Di samping keenam komponen tersebut, di dalam Strategi Bisnis sebuah industrilperusahaan, kerapkali dimuat juga uraian tentang kondisi lingkungan/ildim bisnis yang dihadapi, untuk mempersiapkan usaha mengantisipasinya jika diperlukan, dalam rangka mengatasi atau mengurangi hambatan-hambatan.
     Pada tahap berikutnya Manajemen SDM hams diintegrasikan dengan Strategi Bisnis seperti tersebut di atas, karena sifatnya sebagai penunjang utama, bagi terwujud dan berhasilnya perusahaan/industri mencapai tujuannya. Usaha pengintegrasian itu diwujudkan dengan menetapkan Strategi Manajemen SDM. Untuk itu Strategi Manajemen SDM memuat unsur-unsur sebagaimana terdapat di dalam Gambar 10.


Gambar 10. Strategi Manajemen SDM.

     Strategi Manajemen SDM adalah rumusan mendasar mengenai pendayagunaan SDM sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan kemampuan terbaik (prima) sebuah perusahaan/industri untuk menjadi kompetitor (pesaing) yang mampu memenangkan dan menguasai pasar, melalui tenaga kerja yang dimilikinya.
     Berdasarkan pengertian tersebut berarti Strategi SDM merupakan Rencana Induk atau pendekatan utama dalam menciptakan perusahaan/industri yang memiliki kemampuan menjamin pendayagunaan SDM secara efektif dalam mewujudkan missi bisnis, baik di lingkungan perusahaan/industri secara keseluruhan, maupun pada setiap unit kerjanya. Untuk itu di dalam Strategi Manajemen SDM terdapat lima komponen atau unsur yang perlu dirumuskan secara matang dan jelas. Kelima unsur itu adalah (1) Filsafat SDM (Philosophy), (2) Kebijaksanaan SDM (Policy), (3) Program-program SDM (Programs), (4) Praktek SDM (Practical) dan (5) Proses SDM (Process). Dalam literatur bahasa Inggeris disebut juga 5 P.

Filsafat SDM: 
     Unsur ini berisi rumusan dalam bentuk'pernyataan umum dan luas serta bersifat normatif tentang cara mendayagunakan SDM agar bekerja sesuai dengan peranannya dalam mewujudkan bisnis yang sukses secara keseluruhan. Di dalamnya juga dinyatakan cara mengelola SDM dengan memberikan rasa aman dan puas bagi pekerja. Dengan demikian berarti juga merupakan rumusan tenang cara memperlakukan SDM sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Di samping itu dirumuskan juga cara menilai para pekerja dengan menempatkannya sebagai subyek, buka sekedar obyek dalam berbisnis. Dengan kata lain isi unsur ini adalah rumusan tentang norma-norma yang bersifat fundamental, yang mendasan' cara memperlakukan dan memperanankan para pekerja, sesuai dengan hak-hak asasi manusia.

Kebijaksanaan SDM: 
     Unsur ini dijabarkan dari filsafat SDM berbentuk pemberian pedoman dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan SDM dikaitkan pula dengan issu-issu bisnis dan issu-issu SDM yang sedang berkembang. Issu utama adalah bahwa: "sukses bisnis suatu perusahaan ditentukan oleh para pekerja". Misalnya bahwa sukses bisnis memiliki ketergantungan pada keterampilan berkomunikasi para manajer, baik komunikasi kc dalam maupun keluar. Oleh karena ilu isi utamanya adalah penjabaran norma-norma yang bersumber dari Filsafat SDM untuk dijadikan pedoman yang bersifat kongkrit. Dengan demikian isinya adalah mengenai pola pcrilaku dalam melaksanakan pekerjaan yang sejalan dengan norma-norma tersebut, dihubungkan dengan issu-issu bisnis yang dihadapi dan program SDM yang akan dilaksanakan. Dengan mengkongkritkan norma-norma tersebut hams dapat dibedakan perilaku yang disebut bekerja, sebagai perilaku yang efektif dan tidak efektif dalam memberikan kontribusi bagi tercapajnya tujuan perusahaan/industri sebagai organisasi.

Program-program SDM: 
     Unsur ini pada dasarnya merupakan usaha menyesuaikan secara kontinyu (terns menerus) strategi Manajemen SDM dengan Strategi Bisnis di lingkungan suatu perusahaan/industri, karena selalu mungkin berubah dan berkembang. Dengan demikian di dalamnya diketengahkan tentang rancangan kegiatan-kegiatan SDM dalam rangka meningkatkan eflsiensi dan efektivitas kerja, dikaitkan dengan upaya menciptakan rasa aman dan kepuasan dalam bekerja. Rancangan tersebut hams dihubungan dengan kemungkinan teljadinya perubahan posisi dan personil para manajer. Sedang bagi para pekerja harus dihubungkan juga dengan kemungkinan perkembangan bisnis, teknologi dan berbagai pengaruh lainnya, yang berdampak pada dinamika pekerjaan.

Praktek/Pelaksanaan MSDM: 
     Unsur ini disebut juga "Taktik atau Operasional SDM", adalah aktivitas-aktivitas utama dalam mewujudkan program SDM, untuk meningkatkan secara prima kemampuan tenaga kerja dalam usaha mencapai sasaran bisnis perusahaan/industri tempatnya bekerja. Oleh karena di dalam unsur ini ditetapkan berbagai langkah pelaksanaan kepemimpinan yang akan ditempuh para manajer, dalam kegiatannya mengendalikan pekerja operasional. Di antaranya dapat dimulai dengan merumuskan pedoman pengembangan dan penguatan (reinforce) kepemim'pinan dan kemampuan manajerial. Di samping itu dapat juga dimmuskan pedoman cara memotivasi para pekerja dengan menetapkan langkah-langkah yang jelas sebagai altematif, untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pemberian pelayanan pada konsumen.

Proses SDM: 
     Unsur ini berisi rumusan atau formulasi tentang kegiatan~kegiatan SDM Yang dihubungkan dengan waktu, sehingga menjadi rangkaian kegiatan yang sistematik. Untuk itu setiap kegiatan SDM yang perlu dilakukan secara periodik ditetapkan secara defmitif waktu pelaksanaannya. Di samping itu dirumuskan juga bagaimana cara pelaksanaannya, agar berlangsung secara tertib, efektif dan efisien. Misalnya waktu dan lamanya menyusun Analisis Pekerjaan/Jabatan sampai menghasilkan Diskripsi dan atau Spesifikasi Pekerjaan/Jabatan, mempersiapkan Perencanaan SDM, Rekrutmen, pengembangan partisipasi pekerja dan lain-lain.
     Berdasarkan Strategi Manajemen SDM sebagaimana diurajkan di atas, selanjutnya dapat diidentiflkasi Fungsi-fungsi Manajemen SDM di 1ingkungan organisasi, khususnya perusahaan/industri. Fungsi-fungsi Manajemen SDM dimaksud adalah:

1. Pelayanan (Service): 
     Manajemen SDM berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada para pekerja dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya, agar menjadi sumber daya manusia yang kompetitif. Pelayanan diberikan dengan menyelenggarakan program-program yang berisi kegiatan perluasan wawasan, perbaikan sikap, penambahan pengetahuan dan keterampilan, dan upaya-upaya menciptakan rasa aman dan kepuasan bekerja. Misalnya Penilaian Karya digunakan untuk mengidentifikasi keberhasilan sebagai kelebihan dan kegagalan atau kelemahan pekerja dalam melaksanakan tugastugasnya. Pekerja yang berhasil dan berprestasi disiapkan atau diberi peluang mendapatkan promosi kc jabatan/posisi yang lebih tinggi. Sedang bagi pekerja yang gagal atau memiliki kelemahan dalam bekerja, diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Kegiatan-kegiatan itu pada dasarnya mempakan pelayanan, yang dapat menciptakan rasa aman dan kepuasan dalam bekerja. Dampak terakhir diharapkan pekerja akan menjadi SDM yang kompetitif dalam berprestasi dan meningkatkan produktivitas.

2. Kontrol
     Manajemen SDM berfungsi untuk mengontrol perwujudan kontribusi para pekerja dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan/industri, melalui proses mempanisipasikan dan cara memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam meningkatkan produktivitas.
     Misalnya melalui proses mendapatkan umpan balik dan pekerja untuk mengetahui pelaksanaan kepemimpinan seorang manajer. Dan umpan balik itu para manajer dapat memperbalki langkah-langkah kepemimpinannya yang berdampak negatif pada pencapaian tujuan bisnis perusahaan/industri.

3. Pengembangan: 
     Fungsi ini diwujudkan Manajemen SDM melalui proses memberikan kesempatan pada pekerja untuk meningkatkan pengetahuan. keterampilan dan profesionalitasnya dalam bekerja melalui berbagai kegiatan. Di antaranya bempa usaha pekerja yang bersangkutan den gan mendapat dorongan dan dukungan perusahaan/industri, di samping banyak juga yang dilaksanakan atau disponsori oleh perusahaan/industri. Bentuk usaha pengembangan ini antara lain dengan memberikan izin atau tugas belajar ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi, menyelenggarakan pelatihan dan lain-lain. Dengan usaha tersebut diharapkan tingkat kemampuan bekerja secara efektif dan eflsien akan meningkat, yang berdampak pula pada peningkatan produktivitas.

4. Kompensasi dan Akomodasi:
     Fungsi ini dalam Manajemen SDM pada dasarnya bermaksud untuk mewujudkan dan mengembangkan rasa aman dan kepuasan kerja (QWL) di lingkungan para pekerja. Rasa aman dan kepuasan itu merupakan kondisi yang mcmungkinkan para pekerja bersedia bekerja keras dengan disiplin dan moral kerja yang tinggi. Kompensasi langsung dan tidak langsung yang dirasakan memuaskan dan adil, akan memacu untuk berkompentisi dalam berpreslasi. Akomodasi seperti kendaraan angkutan untuk pekerja datang dan pulang, penataan ruangan kerja yang rapi dan bersih dan lain-lain akan menimbulkan gairah dalam bekerja.

5. Advis:
     Fungsi ini diwujudkan Manajemen SDM berupa pemberian informasi, bamuan, saran dan pendapat kepada para manajer dan bahkan manajer tertinggi (top manager) dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan masalah SDM di lingkungannya masing-masing. Fungsi ini dijalankan karena manajer setiap bidang (departemen atau divisi dan lain-lain) tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab SDM di unit kerjanya.
     Selanjutnya sebagaimana Strategi Bisnis yang telah diuraikan terdahulu. Manajemen SDM yang terintegrasi juga mempunyai tujuan. Untuk itu tujuan Manajemen SDM tidak boleh bertentangan dengan tujuan dalam Strategi Bisnis organisasi. Tujuan tersebut bahkan juga harus menjadi kondisi yang akan memperlancar dan memudahkan tercapainya tujuan organisasi
(perusahaan/industri). Tujuan Manajemen SDM dimaksud adalah sebagai berikut:


  1. Produktivitas.                                                                                                                Produktivitas sebagai tujuan Manajemen SDM pada dasarnya bukan hasil proses produksi. Hasil tersebut adalah indikator bahwa tujuan berupa produktivitas dalam manajemen SDM sudah tercapai. Produktivitas sebagai tujuan Manajemen SDM adalah tersedianya tenaga kerja yang produktif. Tujuan itu hanya dapat dicapai bilamana sejak rekrutmen, seleksi, penernpatan, pengembangan kan'er dan seterusnya dilakukan secara tepat, sehingga para pekerja yang tersedia merupakan SDM yang produktif.                                                
  2. Keamanan dan Kepuasan Kerja (Quality of Work Life atau QWL).                    Tujuan ini dimaksudkan adalah tercapainya kondisi SDM yang mendukung kemampuannya mewujudkan produktivitas yang tinggi dalam bekerja, baik dari segi fisik maupun psikis. Kondisi yang hendak diwujudkan itu adalah perasaan aman dan puas dalam bekerja, karena berada dalam posisi yang menyenangkan dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia. Tercapainya tujuan ini sebagaimana telah disebutkan di atas akan mampu meningkatkan kesediaan bekerja keras dengan moral dan disiplin kerja yang tinggi.                                                                                                                                
  3. Kualitas SDM:                                                                                                                Manajemen SDM dalam menunjang pencapaian tujuan bisnis di lingkungan suatu perusahaan/industri, hanya mungkin diwujudkannya jika mampu menyediakan tenaga kerja yang berkualitas. Oleh karena itu tujuan Manajemen SDM bukanlah produk dan pelayanan yang berkualitas tinggi, sebagai fujuan bisnis. Tujuan Manajemen SDM adalah mewujudkan SDM yang berkualitas, agar mampu mewujudkan tujuan bisnis berupa produk dan pelayanan yang berkualitas.                                                                                                                              
  4. Keuntungan dan Manfaat lainnya:                                                                                Manajemen SDM bukan tugas yang berada dalam proses produksi, namun berkewajiban memberikan dukungan bagi terwujudnya proses produksi yang berkualitas, agar menghasilkan produk yang berkualitas pula dalam‘rangka meraih keuntungan dan berbagai manfaat lainnya. Untuk itu Manajemen SDM bertujuan menyediakan dan mengembangkan SDM yang mampu mewujudkan keuntungan dan manfaat lainnya bagi organisasi (perusahaan dan industri). Sedang dari segi lain Manajemen SDM bertujuan pula agar pekerja memperoleh pcmbagian yang layak dari keuntungan dan manfaat lainnya yang dicapai/diperoleh oleh perusahaan/industri.


      Akhirnya Manajemen SDM sebagai totalitas mencakup pula mengenai berbagai keuntungan dan hambatan tantangan dalam mengimplementasikannya, serta kegiatan-kegiatannya yang terprogram.

Semoga membantu😁
Referensi: H.hadarinawawi/manajemensumberdayamanusia

No comments:

Post a Comment